KEDIRI - Siswa siswi SMP Negeri 2 Gurah di Kabupaten Kediri, menggelar Ikrar Bulan Ramadhan dan Idul Fitri Tanpa Petasan di sekolah, Senin (10/04/2023).
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri Mokh Muhsin menyampaikan dalam pelaksanaan deklarasi siswa. Sepenggal bunyi ikrar yaitu, Kami siswa siswi Kabupaten Kediri dengan sadar dan sukarela menyatakan ikrar untuk tidak menyembunyikan petasan selama bukan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
Baca juga:
Universitas Brawijaya Raih Akreditasi Unggul
|
Pelaksanaan ikrar ini, tidak lepas dari rasa keprihatinan Mas Dhito, sapaan akrab Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atas sejumlah kasus petasan. “Ini berangkat dari keprihatinan Mas Bupati karena maraknya korban akibat petasan termasuk juga yang menjadi korban salah satunya pelajar yang beberapa saat lalu tertangkap membawa bahan serbuk petasan, ” jelas Muhsin
“Mas Bupati tidak ingin ada korban lagi di kalangan pelajar karena itu beliau mengarahkan agar jajaran pendidikan baik di lingkungan Dinas Pendidikan, Cabang Dinas maupun Kementerian Agama di Kabupaten Kediri membangun komitmen bersama, ” terang plt Kadiknas. Instruksi orang nomor satu di Kabupaten Kediri, diawali dengan apel di masing-masing sekolah.
"Harapannya, setelah ikrar ini selama Bulan Ramadan dan Idul Fitri, tidak membunyikan atau memperjualbelikan bahan petasan. Selama puasa dan lebaran, Kabupaten Kediri harus bebas petasan. Ini harapan Mas Bupati, ” tegasnya.
Fadeli SP.d, MP.d, selaku Kepala SMP Negeri 1 Gurah menyampaikan, bahwa ini sebenarnya bagian dari pendidikan karakter. Bahwa instruksi yang diberikan Mas Bupati, menurutnya. Akan memudahkan pihak sekolah dan Kepolisian dalam pengawasan kepada anak didik.
“Apel kami bagi menjadi 2 kelompok, semua siswa yang ikut total 1.014. Deklarasi telah kita laksanakan, himbauan telah disampaikan Ibu Waka Polsek terkait ramadhan dan lebaran tanpa petasan. Kemudian semua siswa dan bapak ibu guru menandatangani di selembar banner. Dengan maksud utama, semua anak-anak paham karena mengandung tanggung jawab yang besar, ” jelas Fadeli.
Diterangkan Kepala SMP Negeri 1 Gurah, dengan membubuhkan tanda tangan, maka seluruh siswa terikat dengan apa yang diikrarkan.
"Ini bentuk pendidikan penanaman karakter. Bila telah berjanji kemudian tanda tangan maka harus ditepati. Sesuai instruksi Mas Bupati, kami akan kawal pelaksanaannya selama ramadhan dan lebaran, ” ungkapnya.